Assalamu’alaikum

Ibu Guruku yang sejak kecil membimbing Aa mulai dari bayi, TK, SD, SMP, SMU sampai kuliah akan memasuki masa pensiun bulan depan Mei 2018, Ibu Guruku ini tidak lain adalah Ibunda Aa sendiri, Aa biasa memanggilnya mamah.

Mengenai silsilah keluarga mamah, mamah Aa sendiri gak terlalu banyak bercerita dari dahulu Aa tahu bahwa mamah orang Bandung, namun kalau melihat di KTP mamah kelahiran Karawang, hingga akhirnya bercerita bahwa orang tua mamah yakni kakek nenek Aa berasal dari Cirebon, mamah lahir di Karawang lalu hijrah ke Bandung karena kakek menikah dengan orang bandung yakni nenek kami tercinta Onah Rahimahullah.

Beliau sudah memasuki usia 60 tahun (kurang sebulan) dan memang sudah usia untuk pensiun, saat ini beliau tercatat mengajar di SDN 12 Tangerang yang juga merupakan tempat Aa menimba ilmu di SD tersebut, awalnya memang mamah mengajar di lingkungan yang di dalamnya seingat Aa ada 3 SD, Ibunda dulu di SDN 14 sedangkan Aa di SDN 12 yang memang berdampingan, alasan Aa disekolahkan di beda SD dengan mamah adalah agar supaya Aa tidak manja, walau sesekali meminta uang jajan ke kantor mamah di SD sebelah 😀 .

Beberapa kali mamah pindah mengajar, seingat Aa beliau mengajar di SDN yang berada di lingkungan komplek kehakiman Tangerang Aa lupa nama SD nya, kemudian dipindahkan kembali ke SD 3 Ahmad yani Tangerang di mana cucu beliau pun sekolah di SD tersebut dan kalau tidak salah lagi-lagi di bedakan SD nya walaupun satu komplek SD yang terdiri dari 3 SD kalau tidak salah mohon koreksi 😀 .

Pernah Aa tanya bukan kah sudah cocok dan pas bagi mamah untuk menjadi kepala sekolah ? alasannya cukup simpel beliau hanya mau selalu mengajar dan bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi, untuk kepala sekolah masih banyak guru-guru lainnya yang lebih cocok.

Masa-masa sekolah mulai dari SD mungkin Aa sedikit bandel juga terutama di lingkungan rumah karena lebih sering main dan selalu dimarahi mamah 😀 , memang kalau masalah pendidikan atau kebutuhan pendidikan anak-anaknya beliau memang cukup sigap, bahkan di rumah pun beliau ada lemari kusus buku-buku apa saja agar anak-anak serta cucu rajin membaca.

Sampailah beliau di umur mendekati 60tahun waktu pensiun beliau sebagai guru, namun sayang beberapa minggu yang lalu beliau jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit beberapa hari (tepatnya 8 hari), keluhan badan lemas, pusing yang tak kunjung reda.

Beliau juga ada riwayat lambung, dahulu pun sempat dirawat dan dibersihkan lambungnya, hingga akhirnya beliau minggu pagi 15 April 2018 pukul 03.30 WIB beliau menghembuskan nafas terakhir dipelukan Ayahanda yang juga mulai sepuh.

Mamah kami meninggalkan kami lebih dahulu, pensiun terlebih dahulu dari dunia ini, semoga amal ibadah beliau diterima Allah Subhanahuwata’ala, diampuni dosa-dosanya, dimudahkan di alam kubur, dilapangkan kuburnya, diterangi kuburnya Aamiin.

Terimakasih juga kawan-kawan Aa, baik dari warga lingkungan rumah Ibunda ataupun kawan-kawan Aa semasa sekolah, juga guru-guru , wali murid, saudara-saudara dari bandung yang sudah hadir ke rumah Ibunda, terlebih khusus ibu-ibu dari kajian ta’lim Sunnah As Syakirin Cipondoh yang sudah membantu keluarga kami serta membimbing cara mengurus jenazah yang baik dan benar sesuai Sunnah mulai dari memandikan, mengkafani dan lainnya.

Alhamdulillah Aa sendiri yang mengantarkan Ibunda ke Masjid juga ke pemakamam dengan menyopiri langsung mobil jenazah (terimakasih Pak RT yang membantu menyiapkan mobil jenazahnya), serta menjadi imam Sholat jenazah Ibunda karena keluarga lebih utama.

Mohon maaf atas kelasahan yang barangkali Ibunda Rahumahullah lakukan baik disengaja ataupun tidak disengaja.

Wassalamu’alaikum

Aa Ikhwan , anakmu Mamah

3 thoughts on “Ibu Guruku “Pensiun””
  1. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun Aa… Semoga Ibunya di beri tempat yang layak di sisi Allah Subhanahuwataala

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *