Assalamu’alaykum

Sikap idealis adalah sikap yang tumbuh dalam diri seseorang yang selalu ingin melakukan segala halnya secara sempurna dan benar sesuai dengan pengalaman atau kejadian yang dialaminya,..sikap realistis pun tumbuh pada diri seseorang yang biasanya lebih kepada mengikuti arus dengan terkadang mengabaikan sikap idealisme :D.

Tapi apakah kita sudah termasuk orang yang idealis atau yang realistis,..? terkadang seseorang bisa dianggap “sempurna” dengan mempertahankan idealismenya tapi terkadang idealisme bisa menjadi sikap yang fundamentalis, gak mau kalah, kekeh terhadap pendirian (idealismenya) karena mempertahankan idealismenya tersebut CMIIW.

Kalau realistis biasanya cenderung berusaha beradaptasi dengan lingkungan atau keadaan yang ada di sekelilingnya, kadang mungkin juga orang yang realistis adalah termasuk orang yang idealis (jadi bingung sendiri) 😀 , tapi karena sesuatu hal atau keperluan maka sikap idealis tersebut ditanggalkan dan mengikuti arus realistis yang ada saat itu.

Jadi kalo menurut Aa Ikhwan Blog, sikap idealis itu bisa berdampingan seiring sejalan dengan sikap realistis jadi bukan berarti sikap idealis itu berlawanan dengan sikap realistis bahkan mungkin bisa seimbang tergantung keadaan yang dialami oleh masing-masing individu.

Jadi kalau ada yang ingin idealis silahkan dengan tanpa mengesampingkan realistis yang ada, begitu juga yang ingin realistis silahkan saja tapi jangan terlalu banyak/sering menanggalkan sikap idealisme yang ada, keduanya mesti bisa berdampingan dan saling membutuhkan.

Keseimbangan di antara keduanya dengan penyesuaian mungkin cara yang terbaik, karena gak akan selalu mudah untuk bersikap idealis ataupun realistis, semuanya ada porsinya masing2 tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi.

Semoga berguna , silahkan disharing pendapatnya masing-masing 😀

Wassalam

Aa Ikhwan

37 thoughts on “Idealis VS Realistis”
    1. ^Jarinto : makasih masbro 😀 , yah begitulah memang realistisnya :mrgreen: idealisme tetap bisa dilakukan tapi sulit dan ane bilang sih lbh pas seimbang aja 😀

  1. paling membosankan saat seseorang bicara dengan idealis, padahal tidak sesuai antara teori dan kenyataan dilapangan,tp masih saja mau secara teori.

    1. ^Az147r : yup,..makanya kalo seseorang blm bisa idealis gak usah koar2 idealis mending apa adanya aja seimbang sesuai situasi dan kondisi, bagaimanapun juga idealis membutuhkan realistis begitu juga sebaliknya.

      1. Kalo menurut ane jgn ngeliat sifat dari satu orang aja mungkin juga itu faktor bawaan dari orang tua, idealis kan cuma jadi basic Menentukan sikap

      2. Kalo menurut ane jgn nentuin sifat dari satu sisi, mungkin itu faktor keturunan gan , kalo idealis itu kan cuma basic buat menentukan sikap gan

        1. nah menarik nih :D,.. kalo faktor keturunan kan udah bawaan tuh, tp bisa gak faktor bawaan itu bisa dirubah sesuai lingkungan dan pergaulannya yang semakin dewasa ? jadi jangan terperangkap denan sifat bawaan kita yg mungkin gak baik 😀

  2. nice artikel a’… kalo nurut ane yg awam, lebih sering idealis disamain dengan sikap “ngotot” “keukeuh”..pdhl gk juga..

    1. ^redbike : penyeimbangnya itu ada di hati nurani masing2 yg mengalir apa adanya secara manusiawi sesuai keadaan,pengalaman dll 😀

    1. ^bimo96 : ah yg bener bim, realistis membuktikan byk seusia bimo merokok nah bimo kn kl gak salah udh brhenti ya brarti bertahan/idealid untuk gak merokok :mrgreen:

    1. ^iwan budi santoso : bisa.jadi mas iwan,..ato pandangan idealis praktek mesti idealis jg tp kl gak bisa ya realistis.saja sesuai keadaan 😀

      1. betul..secara kondisi idealis dalam praktek cuma bisa ditemukan di textbook..harus realistis sesuai kondisi tapi diupayakan tetap idealis..matap nih postingannya
        :2thumbsup

    1. ^anharvictor : menurut ane tetap idealis itu beda,..realistis pun beda,.. tergantung melihat bedanya dari sisi apa,..tp sepertinya tetep aja beda 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *