Assalamu’alaikum

Di Kota-kota besar saat ini sudah tidak asing lagi dengan yang namanya macet, apalagi di jam sibuk orang berangkat atau saat pulang kerja terutama di Ibukota Jakarta dan juga sekitarnya (baca: Jabodetabek).

Ilustrasi

Sudah banyak sekali peraturan berkendara yang dibuat oleh pemerintah agar lalu lalang di jalan raya menjadi tertib serta teratur dan yang lebih utamanya adalah melindungi para pengguna kendaraan baik roda dua ataupun roda empat bahkan roda lebih ๐Ÿ˜€ .

Tapi alangkah sayangnya semua peraturan tersebut ternoda oleh ulah beberapa oknum pengguna jalan yang kurang memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang sejatinya berguna untuk ketertiban dan kelancaran berlalu lintas, Aa Ikhwan blog mengambil salah satu contoh ulah pengendara saat berada dan menunggu lampu merah (baca : lampu lalu lintas) berwarna hijau.

Sudah selayaknya para pengendara dengan sabar menunggu lampu lalu lintas sampai berwarna hijau untuk melanjutkan perjalannannya, tapi kenyataannya ada beberapa oknum pengendara yang menjadi “provokator” saat lampu masih berwarna merah, oknum pengendara tersebut dengan pelan-pelan kadang sedikit memaksa untuk merangsek ke depan dan lebih depan lagi bahkan ada yang nekat langsung tancap gas , hmm.. sebuah contoh yang tidak baik.

Aa Ikhwan Blog jg pernah mengalami hal tersebut bersama istri tercinta ๐Ÿ˜€ saat malam hari di perempatan lampu merah depan pintu masuk pusat pemerintahan Kota Tangerang karena ada ulah “provokator” tersebut dan refleks ikut gas ya sudahlah terlanjur jalan… eit ternyata di belakang ada pak Polisi berkendara motor yang menyuruh berhenti, setelah berhenti dan dijelaskan dengan baik dan santun akhirnya Pak Polisi tersebut tidak memberi surat tilang tetapi Aa Ikhwan Blog disuruh balik ke lampu merah tersebut dan menunggu dengan sabar sampai lampu hijau menyala barulah jalan kembali. pelajaran dan hukuman yang bijak dari Pak Polisi tersebut ๐Ÿ˜€ (pengalaman yang lucu)

Padahal sudah jelas batas garis putih Lampu Merah, tapi tetap saja masih berantakan.. apakah memang kondisi lalu lintas yang memang sudah semrawut dari awalnya, atau karena kurangnya pengawasan dari aparat di lapangan atau memang para pengendara sendiri yang harusnya membiasakan untuk lebih tertib serta teratur dalam berkendara ?

Silahkan dipikirkan dan jawab hal tersebut,

Wassalam

Aa Ikhwan

0 thoughts on ““Provokator” di Lampu Merah”
    1. Wah bung Taufik TMC mampir,.. makasih ya bro.
      bener juga bro.. bener2 nguji idealisme :D:D

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *